Pasar Menanti Kabar Baik dari The Fed, Rupiah Ditutup Rp15.805/US$
Foto: Penukaran uang dolar (AS) dan rupiah di Valuta Inti Prima (VIP) Money Changer, Menteng, Jakarta, Rabu (11/10/2023). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)
Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang pengumuman suku bunga bank sentral AS (The Fed) pekan ini.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat di angka Rp15.805/US$ atau naik tipis 0,06%. Penguatan ini terjadi dalam dua hari beruntun sejak 26 Januari 2024.
Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 14.52 WIB naik tipis 0,01% menjadi 103,44. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan kemarin yang berada di angka 103,43.
Penguatan rupiah terjadi di tengah sikap menunggu pelaku pasar perihal suku bunga The Fed yang akan dirilis pada Kamis dini hari pekan ini.
Pasar berekspektasi jika The Fed akan mempertahankan suku bunga di level 5,25% hingga 5,5% pada pertemuan mendatang. Namun, yang ditunggu pasar adalah sinyal pemangkasan ke depan.
Sementara ke depan, pasar masih berekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunganya sekitar tiga kali dengan total 75 basis poin (bps).
Hal ini menjadi angin segar bagi pasar keuangan domestik termasuk mata uang Garuda karena tekanan yang kian mereda jika hal tersebut benar terjadi.
Menteri Keuangan di era Presiden SBY Chatib Basri memperkirakan hal yang sama yakni The Fed akan menurunkan suku bunga sebanyak 2-3 kali di paruh kedua tahun ini.
Namun, tantangannya defisit AS masih besar, jadi akan ada kebutuhan penerbitan bond yang cukup besar. Kendati demikian, penurunan suku bunga ini seharusnya menjadi sentimen penguat bagi rupiah.
“Kalau fed itu menurunkan suku bunga, mestinya rupiah bisa menguat, tapi faktor dari exchange rate kan gak hanya itu ada banyak hal,” ungkapnya.
Sedangkan dari pasar keuangan domestik, tercatat investor asing keluar baik dari Surat Berharga Negara (SBN) maupun Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Berdasarkan data transaksi 22–25 Januari 2024, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp3,20 triliun terdiri dari jual neto Rp3,31 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,52 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp0,41 triliun di SRBI.
CNBC INDONESIA RESEARCH