Era Suku Bunga Tinggi, OJK Beberkan Risiko Kredit di Perbankan

Read Time:1 Minute, 37 Second

Ketua Eksekutif Pengawas Perbankan: Dian Ediana Rae. (Tangkapan Layar Youtube) Foto: Ketua Eksekutif Pengawas Perbankan: Dian Ediana Rae. (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross per April 2024 sebesar 2,33%. Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, rasio NPL gross tersebut turun 20 basis poin (bps). 

Akan tetapi bila dibandingkan dengan Desember 2023, rasio NPL hingga bulan keempat tahun ini telah naik 14 bps.’

Kendati demikian Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan bahwa kualitas kredit hingga April 2024 tetap terjaga di tengah era suku bunga tinggi untuk periode yang lebih panjang atau higher for longer

Dian mengatakan bahwa ada peningkatan rasio NPL gross UMKM, yang utamanya terjadi pada sektor mikro dan kecil. “Namun demikian perbankan antisipasi dengan membentuk CKPN (pencadangan) Rp 85,8 triliun dan perbandingan mencapai 137,37%,” kata Dian dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Mei 2024, Senin (10/6/2024).

Sebagai informasi, tercatat ada beberapa sektor yang masih mengalami tekanan meski pandemi Covid-19 telah berakhir. Sektor konstruksi tercatat melaporkan rasio kredit bermaslaah (nonperforming loan/NPL) 10% per Maret 2024.

Saat ini kredit UMKM mencapai sekitar 19%-20% dari rasio kredit perbankan dan sektor UMKM berkontribusi sektar 60% dari PDB sehingga tekanan sektor UMKM akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Nasional.

Mengutip Bank Indonesia, kredit UMKM mencapai Rp 1.373,8 triliun per April 2024, naik 8,1% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan pada bulan keempat tahun ini melambat bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni 8,7% yoy.

Bila dirinci, kredit mikro naik 12,8% menjadi Rp 639,4 triliun, kredit kecil naik 4,1% yoy menjadi Rp 429,8 triliun, dan kredit menengah tumbuh 4,5% yoy menjadi Rp 304,5 triliun.

Kredit kecil mengalami perbaikan setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi. Akan tetapi kredit mikro mengalami perlambata

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 10 Saham Ini Jadi Incaran Asing Kala IHSG Menguat
Next post Tambah Saham Petrosea (PTRO), Emiten Prajogo (CUAN) Borong Rp208 M