AS Dorong Damai Ukraina, Minyak Malah Lanjut Nyungsep

AS Dorong Damai Ukraina, Minyak Malah Lanjut Nyungsep
Harga Minyak dunia kembali turun pada Jumat (21/11), memperpanjang pelemahan ke sesi ketiga berturut-turut. Tekanan datang dari upaya Amerika Serikat mendorong kesepakatan damai Rusia–Ukraina yang dinilai bisa menambah pasokan Minyak ke Pasar global, sementara ketidakpastian soal arah suku bunga membuat investor enggan ambil risiko.
Kontrak Brent turun sekitar 1,6% ke kisaran $39 per barel, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) melemah sekitar 1,9% ke sekitar $57,90 per barel. Secara mingguan, kedua kontrak tersebut diperkirakan turun lebih dari 2% dan menghapus kenaikan minggu lalu.
Sentimen Pasar berbalik bearish setelah Washington mendorong rencana perdamaian untuk mengakhiri perang tiga tahun antara Rusia dan Ukraina, di saat yang sama sanksi AS terhadap produsen Minyak Rusia Rosneft dan Lukoil mulai berlaku.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan bersedia bekerja sama dengan AS untuk mencari jalan mengakhiri perang. Kabar ini sempat dipandang Pasar sebagai sedikit “lega” terhadap risiko gangguan pasokan Minyak Rusia, terutama setelah sanksi resmi aktif.
Namun, sejumlah analis mengingatkan bahwa jalan menuju kesepakatan damai masih jauh. ANZ menilai, peluang tercapainya kesepakatan masih “jauh dari pasti” karena Kyiv berulang kali menolak tuntutan Rusia yang dianggap tidak bisa diterima. Pasar juga mulai ragu bahwa sanksi terbaru terhadap Rosneft dan Lukoil akan benar-benar efektif memangkas pasokan, apalagi Lukoil masih diberi waktu hingga 13 Desember untuk melepas portofolio internasionalnya yang besar.
Faktor lain yang menekan harga Minyak adalah Penguatan Dolar AS. Mata uang ini bersiap menorehkan pekan terbaiknya dalam lebih dari sebulan, seiring ekspektasi bahwa Federal Reserve kecil kemungkinan memangkas suku bunga bulan depan.
Analis OANDA Kelvin Wong mengutip data CME FedWatch yang menunjukkan peluang pemangkasan suku bunga Desember sudah turun tajam menjadi sekitar 35%, dari sekitar 90% sebulan lalu. suku bunga yang berpotensi tetap tinggi membuat selera risiko melemah dan komoditas berdenominasi Dolar, seperti Minyak, terasa lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Source: Reuters.com
Analisis Komprehensif Pasar Minyak
Pasar Minyak dunia mengalami dinamika yang kompleks dipengaruhi faktor supply-demand, geopolitik, dan kebijakan energi global.
Faktor Penentu Harga Minyak
- Kebijakan OPEC+: Kuota produksi dari kartel Minyak mempengaruhi supply global.
- Data Inventori AS: Laporan mingguan EIA menjadi indikator penting demand.
- Tensi Timur Tengah: Stabilitas kawasan produsen Minyak utama.
- Permintaan Global: Pemulihan ekonomi pasca-pandemic mempengaruhi konsumsi.
Panduan Analisis Pasar Keuangan
Untuk sukses dalam trading dan investasi, penting untuk memahami berbagai alat analisis yang tersedia:
Analisis Fundamental
Analisis fundamental melibatkan studi mendalam tentang kondisi ekonomi, kebijakan moneter, dan faktor makro yang mempengaruhi Pasar. Tools seperti kalender ekonomi dan laporan fundamental menjadi kunci.
Analisis Teknikal
Analisis teknikal menggunakan data harga historis dan volume untuk memprediksi pergerakan masa depan. Indikator seperti moving average, RSI, dan MACD sering digunakan oleh trader.
Manajemen Risiko
Implementasi manajemen risiko yang tepat, termasuk position sizing dan stop-loss, sangat penting untuk keberlanjutan trading dalam jangka panjang.
