Raih 12 Kontrak, SBMA Bidik Tender ke Cucu Usaha Pertamina
Foto: layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/9/223). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI – Emiten gas, kimia anorganik, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) terus menggenjot ekspansi bisnis. Terbaru, perusahaan sedang membidik tender dengan PT Elnusa Tbk (ELSA), anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE).
Corporate Secretary SBMA Indrawijaya Rangkuti dalam keterangan tertulisnya mengatakan, kontrak baru perseroan di kuartal 4 tahun ini sudah memiliki peta jalan yang terang.
“Untuk Balikpapan masih on progress tender di Elnusa, untuk pengadaan liquid nitrogen on progress juga dengan Kutai Refinery Nusantara untuk permintaan kebutuhan Lin nya. Dan saat ini juga on process liquid nitrogen untuk kebutuhan PT Gemilang Utama Nusantara, di Muara Wahau,” jelas Indrawijaya, dikutip Rabu, (20/9/2023). PT BESTPROFIT
BEST PROFIT
Perlu diingat, PHE merupakan pemegang saham Elsa dengan kepemilikan 51,1%. Sementara PHE sendiri adalah salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero). Dengan kata lain, ELSA bisa dikatakan sebagai cucu dari perusahaan energi pelat merah tersebut.
Terkait kinerja produksi, SBMA telah memproduksi Air Separation Plant baru (ASP) mencapai 1.222.277 meter kubik (m3) di periode Juni-Agustus. Sementara di peridoe Januari-Mei, SBMA masih menggunakan ASP lama dengan produksi sebanyak 302.617 m3.
Lalu, SBMA juga telah memproduksi Filling Station sebanyak 1.099.684 M3, dan Acetylene Plant sebanyak 487 Ton hingga Agustus 2023. BESTPROFIT
PT BESTPROFIT FUTURES
BPF
Adapun hingga saat ini SBMA sudah meraih 12 Kontrak baru. Teranyar, perseroan meraih kontrak untuk pembelian liquid oxygen dengan PT Ono Kreasi Gasindo pada 1 September 2023.
Ekspansi tersebut tentu membutuhkan modal. Sebelumnya diberitakan, SBMA telah mengalokasikan capital expenditure (capex) hingga Rp 6,2 Miliar untuk tahun 2023.
Selama 2 tahun terakhir SBMA telah melakukan pembelian aset mencapai Rp38 Miliar untuk proyek pengembangan pabrik, dimana Rp35 Miliar dialokasikan untuk pengembangan air separation plant yang sudah beroperasi secara komersial pada tanggal 27 Juni 2023
Average Rating