Aliran Modal Asing Masuk Deras, BI Raup Dana Rp775,4 T

Read Time:1 Minute, 17 Second
Gubernur BI Perry Warjiyo saat memberikan pemaparan di konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis (19/7).Rapat Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Juli 2018 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reserve Reporter Rate tetap sebesar 5,25%, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,50% dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,00%. Keputusan tersebut konsisten dengan upaya Bank Indonesia mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik ditengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi sehingga dapat menjaga stabilitas, khususnya stabilitas nilai tukar rupiah. Pelonggaran kebijakan makroprudensial oleh Bank Indonesia diyakini dapat meningkatkan fleksibilitas manajemen likuiditas dan intermediasi perbankan bagi pertumbuhan ekonomi. Ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, di tengah dinamika pertumbuhan ekonomi dunia yang tidak merata. Ekonomi AS diprakirakan tumbuh tinggi dengan inflasi yang semakin meningkat, sementara pertumbuhan ekonomi Eropa terindikasi tidak sekuat prakiraan sebelumnya dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga belum meningkat. (Gubernur BI Perry Warjiyo saat memberikan pemaparan di konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis (19/7).Rapat Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Juli 2018 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reserve Reporter Rate tetap sebesar 5,25%, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,50% dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,00%. Keputusan tersebut konsisten dengan upaya Bank Indonesia mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik ditengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi sehingga dapat menjaga stabilitas, khususnya stabilitas nilai tukar rupiah. Pelonggaran kebijakan makroprudensial oleh Bank Indonesia diyakini dapat meningkatkan fleksibilitas manajemen likuiditas dan intermediasi perbankan bagi pertumbuhan ekonomi. Ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, di tengah dinamika pertumbuhan ekonomi dunia yang tidak merata. Ekonomi AS diprakirakan tumbuh tinggi dengan inflasi yang semakin meningkat, sementara pertumbuhan ekonomi Eropa terindikasi tidak sekuat prakiraan sebelumnya dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga belum meningkat.)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia – Instrumen operasi moneter Bank Indonesia, yakni Sekuritas Rupiah Bank Indonesia atau SRBI laku keras dimata investor. Bahkan, aliran modal yang masuk ke instrumen itu meningkat per bulan ini.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, posisi instrumen SRBI, bersama dengan instrumen lain seperti Sekuritas Valas Bank Indonesia atau SVBI dan Suku Valas Bank Indonesia atau SUVBI berhasil memperoleh dana masing-masing hingga Rp 775,4 triliun, US$ 1,82 miliar, dan US$ 267 juta per 15 Juli 2024.

Catatan itu meningkat dari posisi per 14 Juni 2024, posisi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI masing-masing tercatat sebesar Rp 666,53 triliun, US$ 2,3 miliar dolar, dan US$ 395 juta dolar AS.

“Penerbitan SRBI telah dukung aliran modal asing portofolio ke dalam negeri dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah,” kata Perry saat konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Perry mengatakan, aliran modal asing yang masuk ke instrumen operasi moneter itu sendiri juga makin meningkat. Tercermin dari kepemilikan non residen yang mencapai Rp 220,35 triliun atau setara 28,42% dari total outstanding.

Sementara itu, pada bulan lalu, penerbitan SRBI telah menarik aliran masuk asing ke dalam negeri, baru mencapai Rp 179,86 triliun atau setara 26,98% dari total outstanding.

“Ke depan, Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan berbagai inovasi instrumen pro-market baik dari sisi volume maupun daya tarik imbal hasil, dan didukung kondisi fundamental ekonomi domestik yang kuat, untuk mendorong berlanjutnya aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan domestik,” tegas Perry.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Jelang Bagi Dividen, Saham MREI Diborong Bank of Singapore
Next post Cerita Hermanto Tanoko Kaget Tiba-Tiba Jadi Orang Terkaya RI Kedua