Dalam Sebulan Naik 89%, Bursa Pasang Tato UMA di Saham BEEF

Read Time:1 Minute, 18 Second
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau ketat pola pergerakan saham PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) pada Rabu, (16/4/2025). BEEF dipantau karena terjadi kenaikan harga saham yang tidak wajar.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, saham tersebut bergerak di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Langkah tersebut dilakukan untuk melindungi investor, khususnya pemegang saham emiten tersebut.

“Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,” tulis manajemen BEI, dikutip dari laman resminya.

Informasi terakhir mengenai BEEF yang merupakan perusahaan peternakan tersebut adalah informasi tanggal 11 April 2025 perihal koreksi keterbukaan informasi dalam rangka untuk membagikan saham bonus yang berasal dari tambahan modal disetor (Agio saham).

“Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham ITMA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” tulisnya.

Mengutip data pasar, saham BEEF telah melesat 20,19% selama seminggu ke belakang ke harga Rp250 per saham. Sementara dalam sebulan harganya naik 89,39%.

Dengan pengumuman ini, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Korban Jiwasraya Minta Klaim Dibayar Tunai Paling Lambat 15 Mei 2025
Next post Tiba-tiba Ramai Orang RI Beli Emas, Keputusan Tepat?