Harga Perak Stabil seiring Investor Menunggu Perkembangan dalam Perdagangan AS-Tiongkok
Harga Perak (XAG/USD) diperdagangkan sideways sekitar $32,50 selama jam perdagangan Eropa pada hari Selasa (22/4). Logam putih tersebut telah berbalik sideways selama tiga hari perdagangan terakhir karena investor mencari perkembangan baru dalam hubungan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan tiongkok.
Pada minggu kedua bulan ini, Presiden AS Donald Trump mengumumkan jeda tiba-tiba selama 90 hari dalam pelaksanaan Tarif timbal balik tetapi tetap mengenakan bea masuk yang sangat besar terhadap Tiongkok sebagai pembalasan dengan mengenakan pungutan serupa pada impor dari AS.
Sementara itu, Washington telah menyatakan optimisme atas kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok. “Kami yakin itu akan berhasil dengan Tiongkok,” kata Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick selama akhir pekan.
Namun, investor berhati-hati atas hubungan perdagangan AS-Tiongkok karena pertikaian antara Trump dan Tiongkok lebih merupakan masalah “martabat” daripada masalah “tingkat Tarif“. Skenario pertikaian antara AS dan Tiongkok dalam jangka panjang akan menguntungkan bagi aset safe haven, seperti Perak. Secara historis, logam mulia berkinerja kuat di saat ketegangan ekonomi global meningkat.
Minggu lalu, sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan bahwa Presiden terbuka terhadap kesepakatan perdagangan dengan Beijing, tetapi Beijing harus mengambil langkah pertama. “Bola ada di tangan Tiongkok: Tiongkok perlu membuat kesepakatan dengan kami, kami tidak harus membuat kesepakatan dengan mereka,” kata Leavitt, Reuters melaporkan.
Sementara itu, perseteruan yang semakin dalam antara Donald Trump dan Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell atas kebijakan suku bunga telah memukul Dolar AS (USD) dengan parah. Secara teknis, Dolar AS yang lebih rendah membuat harga Perak menjadi taruhan yang bernilai bagi investor. (Arl)
Sumber: Fxstreet
