Rupiah Tunjukkan Tajinya, Dolar Ditutup Turun Tajam ke Rp 16.755

Read Time:1 Minute, 28 Second
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah pembicaraan untuk menyelesaikan perang tarif antara AS dan China.

Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa (29/4/2025) ditutup pada posisi Rp16.755/US$ atau menguat 0,56%. Posisi ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan Senin (28/4/2025) yang terdepresiasi 0,15%.

Sementara indeks dolar AS (DXY) mengalami apresiasi sebesar 0,05% ke angka 99,06 pada pukul 14:54 WIB. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan penutupan perdagangan kemarin yang berada pada posisi 99,01.

https://datawrapper.dwcdn.net/AS8jY/1

Dolar menguat tetapi kesulitan mempertahankan pemulihan yang berarti karena investor tetap berhati-hati di tengah ketidakpastian atas tarif AS. Optimisme bahwa AS dapat mencapai kesepakatan perdagangan dengan negara lain sedikit membantu dolar. Mata uang tersebut juga dapat diuntungkan dari arus akhir bulan karena investor menyeimbangkan kembali portofolio.

Investor kini belum memperoleh kejelasan mengenai apakah de-eskalasi perang dagang China-AS sedang berlangsung, dengan Menteri Keuangan Scott Bessent mengisyaratkan tanggung jawab untuk memulai negosiasi berada di tangan China.

Bessent mengatakan dalam wawancara pada hari Senin bahwa terserah kepada China untuk menurunkan tarif yang terbaru dari serangkaian sinyal yang saling bertentangan mengenai kemajuan pembicaraan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Sementara Presiden AS Donald Trump menegaskan telah ada kemajuan dan bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Cina Xi Jinping, Beijing telah membantah pernyataan tersebut.

Kebingungan tersebut justru memberi investor lebih banyak alasan untuk menjual dolar dan mata uang tersebut jatuh tajam terhadap mata uang safe haven yen dan franc Swiss pada sesi sebelumnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post OJK Sebut Risiko Kredit ke UMKM Lebih Tinggi Dibanding Sektor Lain
Next post IHSG Kembali Perkasa Dekati Level 6.800 Sambut Musim Rilis Lapkeu