Sinergi BPOM dan Kementerian Dorong Kemandirian Obat Nasional

Read Time:1 Minute, 19 Second
Sinergi 3 lembaga dan kementerian untuk kemandirian obat RI.

Sinergi 3 lembaga dan kementerian untuk kemandirian obat RI. (BPOM/Ist)

Jakarta, Beritasatu.com – Dalam rangka memperkuat ketahanan nasional di bidang kesehatan dan memastikan ketersediaan obat yang terjangkau serta berkualitas, tiga lembaga strategis, yakni Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan, dan BPOM menandatangani nota kesepahaman kerja sama lintas sektor.

Kerja sama ini difokuskan pada pemanfaatan potensi dalam negeri, penguatan pengawasan mutu obat lokal, serta dukungan terhadap inovasi dan penelitian dalam negeri demi mewujudkan kemandirian farmasi.

BACA JUGA

BBPOM Temukan Jajanan Tradisional Mengandung Boraks di CFD Kudus

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa produksi obat murah tidak berarti menurunkan kualitas.

ADVERTISEMENT

“Obat yang murah bukan berarti kualitas dikorbankan. Justru dengan sinergi ini, kita ingin memastikan rakyat mendapatkan obat yang aman, berkhasiat, dan terjangkau, tanpa ketergantungan pada impor,” tegas Budi dikutip dari keterangannya, Rabu (23/7/2025).

Sementara itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, kemandirian obat merupakan bagian penting dari strategi pertahanan negara.

“Ketahanan nasional tidak hanya soal militer, tetapi juga soal kesehatan rakyat. Kita harus bisa mandiri dalam memproduksi dan menyediakan obat strategis dalam negeri,” ujarnya.

Sementara, Kepala BPOM Taruna Ikrar menegaskan bahwa BPOM mendukung percepatan regulasi tanpa mengabaikan aspek keamanan dan mutu.

“Kami siap mendukung regulasi yang efisien dan berbasis risiko, agar inovasi anak bangsa bisa cepat hadir di pasaran demi rakyat,” ujar Taruna.

Nota kesepahaman ini meliputi pengembangan industri bahan baku obat dalam negeri, pendampingan UMKM farmasi, percepatan pendaftaran obat generik, dan kerja sama riset untuk kebutuhan darurat nasional.

“Sinergi ini sebagai tonggak menuju integrasi sistem kesehatan, pertahanan, dan pengawasan obat untuk mencapai visi Indonesia yang sehat dan mandiri,” pungkas Taruna.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Perak Mendekati Tingkat Tertinggi 14 Tahun
Next post Trade Deal AS-Jepang Redakan Ketegangan, Emas Tertekan