Rekor Emas di Depan Mata: Siap?

Read Time:57 Second

Emas bergerak mendekati rekor, didukung dua faktor: ekspektasi The Fed bakal memangkas suku bunga lagi tahun ini dan memanasnya hubungan AS–China. Harga spot sempat ke puncak baru $4.179,70/oz dan terakhir diperdagangkan di kisaran $4.165/oz, setelah sesi sebelumnya ditutup naik 0,8%.
Imbal hasil Obligasi AS turun ke level terendah dalam beberapa pekan setelah Ketua The Fed Jerome Powell memberi sinyal pemangkasan seperempat poin bulan ini. Yield yang lebih rendah bikin Emas yang tidak beri kupon jadi relatif lebih menarik.
Perak ikut liar: sempat menembus rekor di atas $53,54/oz lalu berbalik tajam. Penyebab utamanya likuiditas yang ketat di London, sehingga harga acuan di sana sempat melesat di atas futures New York; gap mulai menyempit dan biaya meminjam Perak turun, meski keduanya masih tinggi.
Ke depan, Pasar waspada hasil investigasi Section 232 untuk mineral krusial (termasuk Perak, platinum, palladium) yang bisa memicu Tarif baru. Sepanjang tahun ini, empat logam mulia utama sudah melesat 58–80% berkat beli besar bank sentral, arus masuk ETF, dan “flight to safety” akibat tensi AS–China, sorotan ke independensi The Fed, isu shutdown, serta kekhawatiran defisit membengkak.(asd)
Sumber: newsmaker.id

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Analisis Dolar Tertekan Saat Tensi Dagang Masih Nyata - Data Pasar 2025-10-15 Previous post Dolar Tertekan Saat Tensi Dagang Masih Nyata
Next post Oil Sideways, AS–China Memanas