Kripto Pesta Setelah The Fed Kerek Suku Bunga

Read Time:1 Minute, 38 Second

FILE PHOTO: A bitcoin representation is seen in an illustration picture taken at La Maison du Bitcoin in Paris, France, June 23, 2017. REUTERS/Benoit Tessier/File Photo Foto: Ilustrasi bitcoin (REUTERS/Benoit Tessier)

Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar kripto hari ini relatif menguat setelah The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga di AS.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Kamis (27/7/2023) pukul 09.12 WIB, mayoritas kripto mengalami kenaikan. Bitcoin menguat 0,75% ke US$29.362,74 dan secara mingguan turun 2,22%.

XRP (Ripple) naik 1,17 % dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir melemah 14,88%.

Solana terbang 6,15% secara harian dan dalam sepekan juga melemah 7,06%.

Berbeda halnya dengan Dogecoin yang turun 3,06% dan secara mingguan terbang menguat 9,98%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital juga menunjukkan kenaikan 1,06 % ke angka 1.277,18.

Dilansir dari Coinglass, minat pasar naik 1,82% di angka US$27,28 miliar.

Menyusul keputusan bank sentral AS (The Fed) yang menaikkan suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 5,25-5,50% dan sesuai ekspektasi pasar, mayoritas pasar kripto dengan market cap yang besar mengalami kenaikan dalam 24 jam terakhir.

Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan kembali keterbukaan bank untuk menaikkan suku bunga lagi. Dalam sebuah email, Oliver Rust, kepala produk di agregator inflasi, Truflation, menulis bahwa ini akan menjadi berita yang tidak disukai pasar, dan juga usaha kecil dan menengah yang berjuang untuk mengakses modal.

Tanggapan lainnya pun datang dari mitra pengelola dana investasi Web3 Generative Ventures, Lex Sokolin. Dilansir dari Coindesk.com, beliau mengatakan bahwa pengumuman The Fed tidak mengubah cerita terkait kripto.

“Kita sudah berada dalam lingkungan risk-off. Hal-hal mungkin bisa menjadi lebih bencana dengan perang atau resesi, tetapi teknologi dan keuangan berada pada valuasi terkompresi yang cukup stabil, dengan AI mungkin menjadi outlier.” ujar Sokolin.

Sokolin mengharapkan beberapa kenaikan suku bunga lagi, tetapi pekerjaan tersulit adalah menyerap guncangan rantai pasokan Covid dan bantuan-bantuan terkait sudah tidak ada.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Saham Inter Delta (INTD) ARA 34,18%, Emiten Apa Itu?
Next post Awali Pekan Ini, IHSG Senin 31 Juli 2023 di Zona Positif