Harga Emas Berjangka Terus Melemah ke Level Terendah
Ilustrasi emas. (CNBC)
PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI – Harga emas berjangka kembali anjlok pada penutupan perdagangan Selasa (15/8/2023) atau Rabu WIB. Memperpanjang pelemahan emas selama sepekan berturut-turut, dan menetap di level terendah dalam lebih dari sebulan. Hal ini terjadi karena imbal hasil obligasi pemerintah dan nilai dolar AS mengalami kenaikan setelah data ekonomi dirilis. PT BESTPROFIT
BEST PROFIT
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman bulan Desember di divisi Comex New York Exchange turun sebesar US$ 8,80 atau 0,45%, dan ditutup pada US$ 1.935,20 per ons. Ini terjadi setelah mencapai harga tertinggi di US$ 1.944,0 dan terendah di US$ 1.927,50.
Harga emas berjangka turun sebesar US$ 2,60 atau 0,13% menjadi US$ 1.944,00 pada hari Senin (14/8/2023), setelah sebelumnya terpangkas sebesar US$ 2,30 atau 0,12% menjadi US$ 1.946,60 pada hari Jumat (11/8/2023). BESTPROFIT
Advertisement
“Emas terus mengalami penurunan sejak pertengahan bulan Juli dan tren bearish ini tampaknya masih berlanjut karena dolar AS menguat,” ujar Edward Moya, seorang analis pasar senior di OANDA, dalam komentarnya seperti yang dikutip oleh Market Watch. PT BESTPROFIT FUTURES
BPF
Harga emas telah mengalami penurunan selama sebulan terakhir karena nilai dolar AS menguat sementara imbal hasil obligasi global juga mengalami kenaikan. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS dengan tenurun 10-tahun naik ke level tertinggi intraday sejak bulan November. Pada hari Selasa, (15/8/2023) emas naik sebanyak empat basis poin menjadi 4,229%. Sementara itu, indeks dolar turun sebanyak 0,1% menjadi 103,13.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS yang telah disesuaikan secara musiman mengalami pertumbuhan sebanyak 0,7% pada bulan Juli dibandingkan dengan Juni. Pertumbuhan ini lebih cepat melebihi ekspektasi para ekonom yang memperkirakan pertumbuhan sebanyak 0,4%.
Data ekonomi yang melebihi perkiraan ini berdampak pada harga emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa indeks harga impor mengalami kenaikan sebanyak 0,4% pada bulan Juli, yang merupakan kenaikan terbesar sejak bulan Mei 2022. Para ekonom memperkirakan kenaikan sebanyak 0,2%. Selain itu, Indeks Manufaktur Empire State New York juga mengalami penurunan.
Selain pergerakan harga emas, logam mulia lainnya juga mengalami perubahan pada hari Selasa. Harga perak untuk pengiriman bulan September turun sebanyak 5,20 sen atau 0,23%, dan ditutup pada US$ 22,656 dolar AS per ons. Sementara itu, harga platinum untuk pengiriman bulan Oktober turun sebanyak US$ 14,60 atau 1,61%, dan ditutup pada US$ 892,20 dolar AS per ons.
Average Rating