Bank Mandiri Kasih Bocoran Restrukturisasi Utang WSKT & WIKA

Read Time:1 Minute, 47 Second

Ilustrasi waskita. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman) Foto: Ilustrasi waskita. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia – Perjanjian Restrukturisasi Induk atau Master Restructuring Agreement (MRA) terhadap utang BUMN Karya PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) molor. Salah satu kreditur, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menyebut MRA tersebut masih dalam proses penyusunan.

“Karena kan ada beberapa hal yang perlu kita bicarakan dengan banyak kreditur. Jadi memang membutuhkan waktu untuk MRA-nya Waskita. Tetapi sedang dalam proses,” ujar Direktur Corporate Banking BMRISusana Indah Kris Indriati di Four Seasons, Senin (11/9/2023).

Menurutnya, masing-masing kreditur memiliki komite dan membutuhkan waktu untuk membahas dan menganalisis terkait rencana restrukturisasi utang WSKT dan WIKA.

Mengingatkan saja, Direktur Manajemen Risiko BMRI Ahmad Siddik Badruddin pada akhir Juli lalu menyampaikan bahwa penyusunan MRA mungkin akan rampung dalam beberapa minggu ke depan, yakni di bulan Agustus.

Indah pun menyampaikan penyusunan MRA dapat selesai segera sebelum akhir tahun ini. Ia berharap dengan tersusunnya MRA ini, kelangsungan hidup usaha (going concern) WSKT dan WIKA dapat terjaga.

“Dalam artian bisnisnya dapat kembali berjalan dengan baik dan lain sebagainya. Sehingga juga harapannya kinerja perusahaan juga menjadi lebih baik,” pungkas Indah.

Namun, ia tidak dapat memastikan tanggal pastinya, karena Bank Mandiri hanyalah salah satu anggota dari kredit sindikasi ini. Adapun PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) lah yang merupakan facility agent dari kredit sindikasi terhadap dua BUMN Karya tersebut.

“Jadi MRA-nya penandatangannya nanti yang lead adalah BNI. Jadi kita Bank Mandiri sebagai salah satu member dari sindikasi tersebut, ya pasti akan tunduk pada BNI sebagai facility agent,” terang Indah.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, menyebut utang BUMN karya kepada himpunan bank milik negara (himbara) tembus Rp 70 triliun. Melansir data Refinitiv, pinjaman WIKAbeserta anak usaha nyaris mencapai Rp 15 triliun. Adapun total pinjaman obligasi perusahaan beserta anak usaha mencapai Rp 9 triliun.

Secara spesifik, himbara menjadi pemberi pinjaman utama kepada WIKA, dengan Bank Mandiri menjadi kontributor terbesar yakni sebesar Rp 3,87 triliun berdasarkan laporan keuangan perusahaan Mei 2023. Sementara utang WSKT ke himbara tercatat sebesar Rp 28,06 triliun dengan porsi kepada BMRI sebesar Rp 4,55 triliun.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Keluar Dari Pantauan Khusus Bursa, Saham LAJU Terbang 33,33%
Next post Jelang Inflasi AS Malam Ini, Rupiah Meringis