ETF Spot Bitcoin Telah Disetujui, Ini Kisi-kisi Buat Ethereum
Foto: Ilustrasi Ethereum (Photo by Executium on Unsplash)
Jakarta, CNBC Indonesia – Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS) SEC pada hari Rabu waktu setempat, memutuskan untuk mengizinkan perdagangan dana bitcoin berbasis spot (ETF bitcoin spot). Dengan begitu, transaksi jual dan beli bitcoin akan semudah saham dan reksa dana.
Sebelum keputusan ini diketok, ekspektasi persetujuan SEC telah mendorong harga bitcoin ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Mata uang digital itu diperdagangkan tepat di bawah US$46,000 pada akhir Rabu, naik dari US$17,000 pada Januari 2023.
Hingga saat ini, investor ritel yang ingin membeli dan menjual mata uang digital harus berdagang di bursa kripto dan mengeluarkan biaya transaksi yang besar atau membeli produk yang melacak bitcoin dengan cara yang tidak langsung. Setidaknya setengah lusin ETF bitcoin berjangka sudah ada di pasar.
Dana tersebut menggunakan kontrak berjangka untuk memberikan eksposur terhadap pergerakan harga bitcoin. Meskipun dana tersebut kerap dikritik karena sering menyimpang dari harga bitcoin.
Sementara itu, 11 permohonan yang diajukan oleh manajer aset termasuk BlackRock, Fidelity Investments, ARK Investment Management, Invesco, WisdomTree, Bitwise Asset Management, Valkyrie, dan Grayscale Investments telah diberi lampu hijau untuk masuk dalam bursa tersebut.
Dana baru tersebut, yang dikenal sebagai ETF spot-bitcoin karena mereka membeli dan menjual mata uang digital itu sendiri, diperkirakan akan mulai diperdagangkan pada hari Kamis waktu setempat.
“Hari ini adalah hari yang monumental dalam sejarah aset digital,” ujar Samir Kerbage, kepala investasi di penerbit bitcoin ETF Hashdex dalam pernyataannya, dikutip dari The Wall Street Journal, dikutip Kamis (11/1/2024).
Pergerakan pun aset kripto pun bercampur setelah keputusan SEC. Ethereum (ETH), mata uang digital terbesar kedua naik hampir 10%.
Mengutip Coinmarketcap, per 12.05 WIB, harga Ethereum telah melesat 9,7% ke posisi US$2.609,34 dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, ETH telah melesat 16,43%.
Kenaikan ini didorong oleh ekspektasi ETF Ethereum juga akan segera mengikuti jalan bitcoin. Beberapa manajer aset, termasuk BlackRock, ARK, VanEck dan Grayscale, telah mengajukan aplikasi untuk meluncurkan ETF pertama yang melacak cryptocurrency terbesar kedua tersebut. SEC menghadapi tenggat waktu terakhir pada bulan Mei ini untuk menyetujui atau menolak sebagian dana tersebut.
Sementara itu, mata uang kripto Coinbase (COIN), miliki bursa kripto terbesar yang pergerakan harga cenderung mengikuti bitcoin, turun 1,4% dalam perdagangan setelah jam kerja. Adapun Coinbase terdaftar sebagai kustodian ke-8 dari 11 yang masuk ETF spot-bitcoin.