IHSG Sumringah Lagi, GOTO & 4 Saham Bank Jumbo Jadi Pendorong

Read Time:2 Minute, 30 Second

Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) 

Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat pada perdagangan Selasa (30/1/2024), di tengah berkurangnya sedikit ketidakpastian global pada hari ini.

IHSG ditutup menguat 0,49% ke posisi 7.192,216. Meski kembali menguat, tetapi IHSG masih belum mampu menembus kembali level psikologisnya di 7.200. PT BESTPROFIT
BEST PROFIT

Nilai transaksi indeks pada perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 10 triliun dengan melibatkan 21 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 253 saham menguat, 276 saham melemah, dan 239 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor teknologi menjadi penopang terbesar IHSG pada hari ini, yakni mencapai 2,97%.

Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan hari ini. Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada perdagangan hari ini. BESTPROFIT

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
GoTo Gojek TokopediaGOTO18,818711,54%
Bank Mandiri (Persero)BMRI16,066.6502,70%
Amman Mineral InternasionalAMMN8,467.5503,42%
Astra InternationalASII7,735.1003,45%
Bank Central AsiaBBCA6,939.6501,05%
Bank Rakyat Indonesia (Persero)BBRI5,905.6250,90%
Bank Negara Indonesia (Persero)BBNI2,755.6501,35%

Sumber: Refinitiv

Sejalan dengan sektor teknologi yang menjadi top movers atau pendorong terbesar IHSG hari ini, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pun menjadi top movers IHSG yakni mencapai 18,8 indeks poin.

Selain itu, empat saham bank raksasa kembali menjadi penopang IHSG pada hari ini, yakni saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 16,1 indeks poin, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 6,9 indeks poin, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 5,9 indeks poin, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 2,7 indeks poin. PT BESTPROFIT FUTURES
BPF

IHSG kembali menguat di tengah sedikit meredanya ketidakpastian di global pada hari ini. Namun, investor cenderung masih wait and see menanti sikap bank sentral Amerika Serikat (AS) pada Kamis dini hari waktu Indonesia, meski investor telah memprediksi bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) tetap akan menahan suku bunga acuannya di pertemuan kali ini.

Investor menanti pernyataan dari Ketua The Fed, Jerome Powell terkait rencana pemangkasan suku bunga acuan pada tahun ini, di mana beberapa pelaku pasar memperkirakan The Fed baru akan memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan Mei mendatang.

Namun, beberapa pelaku pasar lainnya memperkirakan The Fed tetap memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan Maret mendatang.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, pada pertemuan The Fed Maret 2024, pelaku pasar yang memprediksi pemangkasan suku bunga sebanyak 46,6%, sedangkan yang masih memperkirakan suku bunga ditahan mencapai 52,4%.

Adapun di pertemuan Mei 2024, sebanyak 51,3% The Fed baru akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp). Namun, ada beberapa yang memperkirakan pemangkasan sebesar 50 bp atau pemangkasan kedua kalinya sebesar 25 bp pada pertemuan Mei 2024.

Meski prediksi pelaku pasar cenderung terbagi-bagi, tetapi pasar tetap menanti sikap The Fed, mengingat data ekonomi dan tenaga kerja AS yang dirilis terbaru masih cukup positif.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Pasar Menanti Kabar Baik dari The Fed, Rupiah Ditutup Rp15.805/US$
Next post Harga Emas Bisa Naik Tinggi di 2024, Ini Ramalan Terbarunya