Harga Minyak Mentah Mendidih Disulut Tensi Panas Timur Tengah

Read Time:1 Minute, 22 Second
Kapal tanker Capricorn Sun ditambatkan di pelabuhan Rostock Jerman, Jerman, 5 Agustus 2022. Menurut data pelacakan kapal Refinitiv, kapal tanker Capricorn Sun memuat minyak mentah Mars Sour di lepas pantai Louisiana di Amerika Serikat dan dibongkar di Rostock pada 3 Agustus 2022, saat kilang lokal menguji alternatif minyak Rusia. (REUTERS/Andreas Rinke/File Photo)
Foto: Kapal tanker Capricorn Sun ditambatkan di pelabuhan Rostock Jerman, Jerman, 5 Agustus 2022. (REUTERS/ANDREAS RINKE)

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak menguat pada awal perdagangan hari ini melanjutkan reli kenaikan lebih dari 3% minggu lalu, didukung oleh ketegangan geopolitik dan data ekonomi yang lebih baik.

Berdasarkan data Refinitiv pada Senin (12/8/2024) pukul 9.40 WIB harga minyak mentah acuan Brent tercatat US$79,82 per barel, naik 0,2% dibandingkan posisi sebelumnya.

Sementara minyak mentah acuan dari Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,4% pagi ini ke US$77,18 per barel.

“Para pedagang tetap waspada terhadap ketegangan yang meningkat di Timur Tengah,” kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

Risiko eskalasi konflik Israel-Palestina terus mendukung harga setelah Iran dan Hizbullah berjanji untuk membalas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan komandan militer Hizbullah Fuad Shukr.

Serangan Israel ke Gaza meningkat pada hari Sabtu dengan serangan udara di kompleks sekolah yang menewaskan sedikitnya 90 orang, menurut Layanan Darurat Sipil Gaza, meskipun Israel mengatakan jumlah korban tewas itu dilebih-lebihkan. Hamas meragukan partisipasinya dalam perundingan gencatan senjata baru pada hari Minggu.

Brent mengakhiri minggu lalu naik lebih dari 3,5% pada minggu ini, sementara WTI naik lebih dari 4%, karena data ekonomi yang mendukung dan meningkatnya harapan akan penurunan suku bunga AS.

Tiga bankir sentral AS mengatakan minggu lalu bahwa inflasi tampaknya cukup mereda sehingga Federal Reserve akan memangkas suku bunga paling cepat bulan depan.

Harga konsumen China naik lebih cepat dari yang diharapkan pada bulan Juli, dan klaim pengangguran mingguan AS turun lebih dari yang diharapkan minggu lalu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Banyak Dibilang Kemahalan, OJK Buka Wacana Sesuaikan Pajak Kripto
Next post Cerita Jusuf Hamka Selamatkan Pendiri Astra dari Kebangkrutan