Bursa Asia Dibuka Variatif Usai Pengumuman Data Penting AS & Korsel

Read Time:1 Minute, 20 Second
A currency trader walks by screens showing the Korea Composite Stock Price Index (KOSPI), left, and the foreign exchange rate between U.S. dollar and South Korean won at the foreign exchange dealing room in Seoul, South Korea, Thursday, Feb. 7, 2019. Asian shares were mostly higher Thursday on news that the Reserve Bank of Australia may cut interest rates, driving hopes that other central banks could come to the same conclusion. (AP Photo/Lee Jin-man)
Foto: Seorang pedagang mata uang bekerja di dekat layar yang menunjukkan nilai tukar mata uang asing di ruang transaksi pertukaran mata uang asing di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 7 Februari 2019. Foto AP / Lee Jin-man

Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar Asia-Pasifik dibuka variatif pada Kamis (28/11/2024) setelah reli Wall Street terhenti semalam, meskipun data inflasi  PCE AS sesuai dengan ekspektasi.

Dilansir dari CNBC International, Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS naik 2,3% secara tahunan, mempercepat dari 2,1% pada bulan September. Inflasi inti, yang mengecualikan harga makanan dan energi, naik 2,8% dalam 12 bulan hingga Oktober, meningkat dari 2,7% pada bulan sebelumnya.

Kedua angka tersebut sesuai dengan ekspektasi para ekonom yang disurvei oleh Reuters, menurut data LSEG.

Bank of Korea baru saja mengumumkan untuk memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 3% sebagai langkah yang mengejutkan.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bank akan mempertahankan suku bunga pada 3,25%. Ini adalah pemotongan suku bunga kedua berturut-turut karena Bank Sentral Korea juga menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan terakhirnya di bulan Oktober.

Selanjutnya, Indeks saham blue-chip Korea Selatan, Kospi, turun tipis 0,16% sementara Kosdaq yang lebih kecil naik 0,63%.

Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,50% sementara Topix yang lebih luas datar.

Indeks S&P/ASX 200 Australia memulai hari dengan kenaikan 0,54%.

Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 19.618, lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI di 19.603,13.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post menangan Trump Diyakini Jadi Angin Segar Sektor Tambang & Migas
Next post Tahun Depan PPN Jadi 12%, Ini Dampaknya Kata Bankir Syariah