Investor Asing Pengendali Bank Digital Lepas 14,3 Juta Saham

Read Time:1 Minute, 55 Second

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI – Pemegang saham pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), Tolaram Pte. Ltd. mengurangi kepemilikan sahamnya sebesar 14.373.300 saham pada 3 November 2023.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi penjualan tersebut dilakukan pada saat harga saham AMAR di level Rp 320 per saham. PT BESTPROFIT
BEST PROFIT

Sehingga, kepemilikan Tolaram di AMAR berkurang dari sebelumnya 13.056.194.968 lembar saham atau mewakili 71,03% menjadi sebanyak 13.041.821.668 lembar saham atau mewakili 70,95% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh Bank Amar. BESTPROFIT

Adapun tujuan dari penjualan saham tersebut untuk berinvestasi dengan kepemilikan secara langsung.

Tolaram Grup diketahui didirikan oleh Khanchand Vaswani, anak bungsu dari Seth Tolaram, dokter di Sindh, dahulu merupakan bagian dari British India dan sekarang berada di wilayah yurisdiksi Pakistan.

Khanchand dan keluarganya pindah ke Indonesia pada tahun 1948 sebagai pengungsi lalu setelah banting tulang berapa lama mampu mendirikan bisnis ritel di Malang yang menjual tekstil. Setelah bisnis diwariskan ke anaknya, Pada 1970-an, perusahaan mengarahkan pandangannya ke luar negeri dan memindahkan kantor pusatnya ke Singapura pada tahun 1975. PT BESTPROFIT FUTURES
BPF

Selama beberapa dekade berikutnya, bisnis yang berkembang membawa Tolaram ke 18 negara di seluruh dunia, termasuk Afrika, Eropa, AS, dan bagian lain Asia.

Saat Tolaram memperingati lebih dari 70 tahun pertumbuhan, perjalanan bisnisnya berlanjut dengan usaha baru yaitu kemitraan dan pasar.

Tiga bisnis utama Tolaram adalah barang konsumer, layanan teknologi finansial serta infrastruktur dan industri.

Sebagian besar bisnis barang konsumernya berfokus di wilayah Afrika, begitu pula dengan bisnis perusahaan di sektor infrastruktur dan industri.

Sementara untuk sektor fintech, Tolaram secara khusus menyasar pasar negara berkembang (emerging market) dengan tiga perusahaan beroperasi di Indonesia dan satunya lagi beroperasi di Brazil.

Selain Bank Amar yang 30% sahamnya dikuasai Tolaram, perusahaan yang berkedudukan di Singapura tersebut juga memiliki dua platform fintech yang terafiliasi dengan Bank Amar yakni Tunaiku dan Senyumku.

Dalam website resminya Tunaiku mengklaim sebagai teknologi finansial pertama di Indonesia dan mulai beroperasi tahun 2014 yang bergerak menyediakan pinjam uang online tanpa agunan hingga Rp 20 juta.

Tolaram merupakan perusahaan tertutup dan tidak diperdagangkan secara langsung oleh publik. Tahun 2018 lalu, Bloomberg Quint memperkirakan valuasi Tolaram Group mencapai US$ 1,8 miliar.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Bank Raya Punya Fitur Baru, Incar Pelaku Usaha
Next post Emas di Pegadaian Obral Lagi, Hari Ini Turun Rp7.000/Gram