Bocoran Suku Bunga Kredit BNI 2024, Pejuang KPR Wajib Tahu
Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) buka suara soal kemungkinan penurunan suku bunga kreditnya dalam waktu dekat. Hal ini terjadi di tengah isu Fed Fund Rate yang diprediksi turun di semester 2-2024.
Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraeni mengatakan dalam memetakan suku bunga kredit, pihaknya harus melalui berbagai pertimbangan terlebih dahulu. Salah satunya adalah nilai kompetitif dari produknya dibandingkan dengan bank lain.
“Kami juga tetap terus menjaga tingkat competitiveness itu, sehingga pasti kebijakan untuk menurunkan suku bunga kredit akan kami evaluasi per masing-masing segmen,” jelasnya dalam Konferensi Pers Public Expose, Jumat, (30/8/2024).
Bila mengacu pada data suku bunga dasar kredit (SBDK) di laman resmi BNI per 30 Juni 2024, suku bunga dasar kredit korporasi di BNI tercatat mulai dari 8,05% per tahun, sedangkan kredit ritel sebesar 8,3% per tahun.
Sementara itu untuk sektor konsumsi, SBDK KPR di BNI dipatok dari angka 7,4% dan non-KPR sebesar 8,8% per tahun.
Perlu dicatat, SBDK ini belum memperhitungkan komponen premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing debitur, berupa kondisi keuangan debitur, jangka waktu kredit, prospek usaha yang dibiayai, dan lain-lain. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan Federal Reserve hanya akan menurunkan suku bunga sebanyak satu kali pada tahun ini, yakni pada bulan Desember. Penurunan Fed Fund Rate biasanya diikuti dengan perubahan besaran SBDK oleh perbankan.
“Sebelumnya Fed Fund Rate akan turun di semester 2 sebanyak 4 kali, lalu 3 kali sebulan. Sebelum kita RDG kemarin 2 kali seperti itu kemarin waktu RDG terakhir paling banter hanya sekali tahun ini bahkan tidak turun,” kata Perry, Rabu (8/5/2024).